Cara Membiasakan Anak Tidur Sendiri

Sejak anak usia balita sebaiknya sudah mulai dibiasakan untuk tidur sendiri. Awalnya memang sedikit sulit untuk mengajarkan anak tidur sendiri. Namun jika tidak dimulai untuk membiasakan maka anak akan tidak bisa tidur sendiri. Keberhasilan untuk membuat anak supaya terbiasa tidur sendiri harus diupayakan oleh orang tua sedini mungkin terutama pada usia balita.




Ada beberapa cara mengajarkan anak tidur sendiri yang bisa anda coba kepada anak agar mau tidur sendiri. Cara-caranya adalah sebagai berikut :

Pertama; Biarkan anak menangis


Metode ini dianggap dapat efektif yaitu dengan membiarkan anak menangis dengan rentang waktu yang perlahan-lahan ditambah tergantung situasinya. Dengan harapan, akibat merasa lelah karena menangis, buah hati akan tertidur dengan sendirinya. Metode ini merupakan metode yang paling populer dibanding dengan metode yang lainnya dan biasanya metode ini efektif dalam waktu singkat dibanding metode lainnya.

Ada tahapan yang bisa anda coba untuk pertama kalinya yaitu menentukan berapa lama anda akan membiarkan buah hati menangis. Untuk hari pertama,  selama lima atau minimal satu menit idealnya anda biarkan anak menangis.  Nah setelah anda menempatkan anak pada tempat tidurnya, anda tinggalkan buah hati anda selama rentang waktu yang telah ditentukan dan jangan kembali hingga waktu yang telah anda tetapkan. Setelah itu lalu anda kembali ke ruangan dimana anak anda tidur, dekati dia dan lihat kondisinya. Setelah dilihat kondisinya, anda kembali tinggalkan ruangan dan tinggalkan buah hati dengan jumlah waktu yang telah ditambah dari sebelumnya. Lakukan seperti itu terus, sampai pada akhirnya anda dapaat meninggalkan buah hati selama dua puluh menit dalam satu malam. Untuk hari berikutnya, anda kembali coba tinggalkan buah hati dengan rentang waktu sepuluh menit dan total waktu lima belas menit  dalam satu malam. Dalam mnegajarkan tidur sendiri ini diusahakan orang tua untuk tega demi keberhasilan membuat anak tidur sendiri.

Kendala utama dalam menerapkan metode ini adalah banyak orang tua yang tidak tega melihat buah hati menangis terlalu lama karena terlalu khawatir atau ketidaknyamanan dari tangisan buah hatinya akan mengganggu tidur seisi rumah, namun bila cara ini dilakukan, umumnya efektif hanya dalam beberapa hari buah hati akan mau tidur sendiri.


Kedua; Dengan memberi buah hati kecupan berulang


Setelah anak sudah waktunya tidur, anda tempatkan anak di tempat tidur, lalu sampaikan kalimat yang lembut kepada anak sambil memberi kecupan.  Katakan bahwa anda akan kembali lagi untuk membuat anak tenang dan merasa diperhatikan dengan kembali memberi kecupan dan ucapan pengantar tidur. Setelah itu anda tinggalkan dia dan andapun kembali lagi sambil menyampaikan ucapan yang lembut dan memberi kecupan. Lalu katakan kapada buah hati anda, bahwa anda akan kembali tiga menit kemudian. Lakukan terus hal demikian sampai anak tertidur. Cara ini juga bisa anda coba lakukan kepada anak. Dengan cara ini buah hati anda akan merasa lebih nyaman karena dia akan menganggap anda akan senantiasa mengecek secara konstan semalaman ke tempatnya tidur.

Satu lagi, tahan untuk tidak mendekatinya jika anda melihat dan merasa buah hati anda akan memasuki fase tidur agar tidak mengganggu fase tidurnya sehingga tidak kesulitan untuk kemudian dia tertidur lelap. Kalau pada fase tidur anda dekati akibatnya akan kesutlitan lagi anak untuk tertidur.


Ketiga; Ucapkan pengantar tidur kepada buah hati


Memang membiarkan buah hati menangis rasanya tidak tega ya?, tapi hal itu harus dilakukan semuanya untuk kebaikannya. Untuk menenangkan saat dia menangis, buat buah hati tenang dengan meyakinkan kepada buah hati anda bahwa anda selalu di dekatnya dan selalu ada bila ia butuhkan, namun anda juga harus tetap membujuk dengan ucapan pengantar tidur kepada buah hati bahwa dia sudah harus mencoba untuk tidur.

Cara yang bisa anda coba yaitu, si kecil tidurkan di tempat tidur, lalu katakan kepada buah hati seperti ; “selamat tidur nyenyak sayang” atau kalimat pengantar tidur lainnya, lalu berbalik dan berjalan menuju pintu. Melihat hal itu buah hati basanya secara aktif mungkin bergerak atau bahkan menangis karena melihat anda menginggalkannnya dan menginginkan agar anda kembali ke arahnya. Saat itu terjadi, sebaiknya anda balik badan dan hampiri buah hati anda lalu kembalikan posisi buah hati anda pada tempat tidurnya, tidurkan lagi dan rapikan lagi selimutnya, sambil hindari kontak mata dan tetap berbicara dengan nada datar yang rendah dan jangan memperlihatkan bahwa anda lelah ataupun merasa kasihan (iba).

Stamina yang cukup memang dibutuhkan dalam mengajarkan anak tidur sendiri dengan cara ini. Untuk itu tidak ada salahnya anda  mengajak pasangan untuk melakukannya secara bergantian.


Kempat; Mengatur jarak tempat tidur dengan buah hati


Teknik terakhir ini dikenal lebih lembut, namun membutuhkan waktu yang lebih lama juga. Tehnik ini bisa dilakukan jika anda sudah merasa terbiasa tidur dengan buah hati sampai ia tertidur sehingga anda tidak tega untuk membiarkan buah hati anda tidur sendiri di tempat tidur.

Pertama-tama yang anda harus lakukan adalah anda tidak lagi ikut tidur bersama buah hati, melainkan dengan menemani buah hati tidur dan anda duduk tepat di sampingnya hingga ia tertidur. Lalu setelah itu esok harinya atau beberapa hari kemudian antara anda dan buah hati anda beri sedikit jarak tempat tidurnya. Misalnya anda duduk di sofa yang berada di samping ranjang. Kemudian anda pindahkan sofa lebih jauh dari tempat tidur misal simpan sofanya di pintu keluar kamar.

Tahap berikutnya, buah hati bisa anda temani di luar kamar namun masih dapat dilihat oleh buah hati dan andapun dapat mendengar, melihat dan memantaunya jika ia menangis atau cemas. Akhirnya buah hati anda bisa tertidur sendiri tanpa anda berada di kamarnya meskipun memang membutuhkan waktu yang lama.

Cara ini bisa berhasil jika anda lakukan dengan tetap tenang, tegas dan penuhi komitmen  ketika mendapatkan reaksi penolakan dari buah hati anda saat anda menjauhkan posisi anda dari tempat tidurnya.
Share:

0 comments:

Post a Comment